0

Puasa Pertama Ramadhan 2020

Puasa memang sejak tanggal 24 April lalu, tapi Sonia (6th 10bln) baru memulainya kemarin 29 April. Kenapa? Karena kakaknya belum mulai puasa juga. Masih libur. Jadi kami minta dia ikutan makan sahur bareng kakaknya saja nanti. Karena nggak tahan pengen ikut puasa, jadinya Sonia maksa ikut sahur. Sebelum tidur mamanya disuruh janji harus bangunin dia pas sahur hahaha.

Sejak kakaknya kecil dulu, kami memang melatih mereka puasa karena keinginan mereka sendiri. Dan itu datang dari hati. Melakukannya pun semampunya mereka. Jadi tak harus dia sahur sebelum adzan subuh, semampu dia bangun pagi saja. Disamping itu, karena anak-anak kami semua perempuan, kami juga membebaskan mereka tidak puasa ketika mamanya sedang libur puasa. Sehingga dia akan suka cita untuk berpuasa. Bukan terpaksa.

Alarm sahur bunyi. Segera saya matikan biar Sonia nggak terusik. Saking gemesnya saya cium pipi anak yang masih merem itu. Eh, dia langsung melek dan senyum hahaha..ya sudah, walau kakaknya belum mulai puasa akhirnya dia ikutan sahur dan puasa hari ini.

Kali ini Sonia sahur dengan sayur kunci bayem dan wortel dengan lauk bandeng presto goreng. Alhamdulillah lahab makannya. Tapi tetep saja makannya lambat. Jadinya dia baru selesai makan sahur setelah adzan subuh lewat. Bagi kami tak apa, toh dia masih tahap belajar dan belum wajib.

Setelah sholat subuh berjamaah, Sonia nggak mau tidur lagi. Akhirnya sekitar jam 7 pagi dia mulai menyerah pada kantuk dan jam 9:15 dia bangun. Dia pun tak sengaja melihat kakaknya yang asyik nyemil sebelum kakaknya sadar adiknya lagi puasa. Tapi Sonia nggak tergoda. Cuek aja dia. Kakaknya yang buru-buru ke kamar makan di dalam 🙂

Hari itu mamanya ingin masak spesial buat Sonia yang mulai puasa. Saya kira dia akan berbuka waktu dhuhur, jadi saya memasak lebih awal. Nyoto! Kebetulan kemarin beli ayam kampung online. Waktu yang tepat untuk mengeksekusinya.

Menjelang dhuhur aroma soto mulai menyeruak. Saya tanyain Sonia: kamu bau soto jadi laper nggak dek?
Nggak i, ma. Padahal kalau aku nggak puasa kalau bau makanan pasti langsung lapar. Jawab Sonia.
Widihhh keren banget! Kamu tau nggak, dek, kok bisa begitu?
Enggak.
Itu karena Sonia sudah niat Lillahita’ala buat puasa. Jadi kalo sudah niat maka otak kita menghasilkan suatu zat kimia dan mengirimkan sinyal “nggak lapar bau makanan” ke perut. Hebat kan?
Sonia pun terwow gitu hehehe

Adzan dhuhur sudah lewat. Tapi katanya dia masih enggan buka puasa. Lalu Sonia bilang: Mah, kalau nanti adzan ashar aku minum saja tapi makannya nanti nunggu (maghrib) bareng mama gitu boleh nggak?
Saya jawab: Lhoh, puasa itu nggak gitu dek, kalau ashar Sonia mau minum ya makan aja sekalian. Atau mau kayak mama dan ayah langsung sampai maghrib makan minumnya.

Sebelum ashar Sonia ikut Ayah pergi ambil pesanan kering kentang, ke ATM sama beli titipan mamanya. Jadi pas adzan ashar dia nggak di Rumah. Pulang-pulang sudah setengah 4, padahal jam 4 dia ada kelas online menggambar bareng kak Kli. Akhirnya dia buru-buru mandi dan bersiap di depan hp. Lupa deh sama buka pas ashar.

Kelas onlinenya selesai jam 5 sore. Lalu dia ke meja makan. Katanya sekarang baru berasa lapar banget. Dan dia berusaha menahannya sampai 30 menit ke depan. Sambil menunggu dia minta youtube-an. Dia merasa waktu berjalan sangat lambat. Dikit-dikit bilang: masih 20 menit lagi. Masih 15 menit lagi. Masih 10 menit lagi. Masih 5 menit lagi. Hahaha… Dan akhirnya adzan berkumandang, dia minta minum air putih dulu baru minuman pesanannya: cincau+blewah+gula aren tanpa es. Ya, kami melarang meminum es kalau buka puasa.

Alhamdulillah…akhirnya Sonia sukses puasa full di hari pertamanya. Anak ini semangatnya memang luar biasa. Ohya seharian Sonia absen sholat Ashar dan Maghrib karena capek katanya. Tapi dia ikut Isya dan taraweh berjamaah sekeluarga. Selamat ya Sonia… kamu memang keren! Tampak pula rasa bangga dan puas akan keberhasilannya hari ini. Muach!!

~Mama