Luar biasa!
Diusianya yg ke 21 bulan, Sonia sudah bisa lepas dari pemoersnya baik siang atau pun malam. Hebatnya belum pernah sekalipun dia ngompol di malam hari. Pas di awal-awal saja di siang hari dia kadang masih suka ga bisa nahan lalu ngompol di tempat.
Sudah sebulanan ini dia ga pampersan. Makin lama makin pandai dia menahan hajatnya. Tak lagi kelepasan pipis.
Awalnya kami ragu untuk melakukan ini. Tp kesensitifannya terhadap pampers baik pospak apalagi clodi memaksa kami mencoba melakukannya. Kami sudah siap kembali berurusan dengan ompol pesing di malam hari.
Keraguan kami beralasan, yaitu pengalaman dengan anak pertama yang rajin ngompol di malam hari sampai usianya yang ke-4. Jadi kenyataan bahwa Sonia sekali lepas pampers langsung nggak ngompol, padahal usianya belum ada 2th, bagi kami adalah keajaiban di tahun 2015 ini 🙂
Bagaimana triknya?
Semua ini karena Sonia sudah pandai berbicara dan sudah bisa mengungkapkan alarm tubuhnya yang mau pis atau pup. Walau awal-awal dia masih suka bingung membedakan pis apa pup.
Kami memberdayakan lagi baby potty yang pernah dipakai Sonia sejak usia 7 bulan. Ya, seperti kakaknya, kami membiasakan dia untuk pup di potty. Lalu sejak pantatnya muat di toilet dengan tambahan tempat duduk khusus anak-anak dia tidak lagi memakai si potty.
Kalau ortu memperhatikan anaknya dengan seksama, dia akan tahu kebiasaan babynya kapan dia pup. Beda dengan pis yang timingnya nggak pasti. Untuk Sonia, dia biasanya pup di pagi hari. Jadi bangun tidur langsung deh sama ayahnya ditongkrongin di toilet. Ya, ayahnya yang paling rajin urusan nongkrongin bayinya. Soalnya dia ga tega liat anak perempuannya pup di pampers.
Jadi kami taruh si potty di tempat yg kami rasa mudah dan yang penting cepat di jangkau. Ketika dia bilang pis atau pup, kami bisa cepat-cepat mendudukkannya di potty. Karena kalau harus ke toilet dalam atau pun luar kami rasa memakan waktu. Bisa-bisa dia ngompol duluan. Dan tekhnik ini berhasil.
Sebagai keluarga muslim, tentunya najis jika pis anak yg ngompol tidak dibersihkan dengan benar (dibasuh 3x). Maka kami menyiapkan keset kain khusus untuk membersihkan ompol. Kami tak perlu repot-repot ngewer-ewer alat pel yang ganggangnya panjang itu. Yg pasti lebih praktis.
Pada intinya, keberhasilan Sonia ini adalah kepercayaan dirinya yang makin terbentuk. Karena kami percaya padanya. Di awal kami ajak bicara dia dengan bahasa yang mudah untuk usianya. Dan jangan lupa mengapresiasinya ketika dia berhasil: ngomong pup/pis, nahan, lalu berhajat pada tempatnya (potty). Dengan begitu dia merasa percaya dia mampu tidak pis atau pup sembarangan.
Terima kasih Sonia sayang, untuk prestasi keren di usia hampir 2th ini 🙂
By Mama